Saturday, August 29, 2020

puisiku : CUBITAN SAYANG BIDADARI TAK BERSAYAP

 

CUBITAN SAYANG BIDADARI TAK BERSAYAP

 

Cubitan sayang bidadari tak bersayap

Dialah yang selalu ku panggil Ibu

Dengan beribu jasanya yang tak mampu ku balas

Walaupun kuberikan ribuan kemewahan

 

Cubitan sayang bidadari tak bersayap

Semakin lama rasa cubitan itu makin menghilang

Semakin lama warna cubitan itu makin memudar

Cubitan menghilang, kasih sayang tetap melekat

 

Cubitan sayang bidadari tak bersayap

Menjadi dewasa kini membuatku sadar

Betapa sangat berartinya cubitan sayang itu

Sebagai penyemangat menaklukan dunia demi kesuksesan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Biodata Penulis :

 

Jumrahyana, lahir di Raha, Sulawesi tenggara, 10 Oktober 1997. Saat ini tercatat sebagai Mahasiswi S1 Farmasi di Universitas Indonesia Timur, Makassar. Ia mulai menekuni dunia literasi saat duduk di dunia perkuliahan dengan mengikuti berbagai seminar kepenulisan & terus mengasah dirinya. Puisi Cubitan sayang bidadari tak bersayap merupakan puisi yang di persembahkan kepada keluarga terutama Ibunya sebagai bentuk ungkapan rasa sayang. Adapun salah satu puisi lain yang ditulisnya yaitu Aku dan Langkahku (2019).Dan Cerpen pertamanya juga diterbitkan dalam Antologi ramadhan; Cahaya Ramadhan Dari Negeri Ginseng. Kini ia masih aktif sebagai Mahasiswa  Farmasi tingkat akhir dan masih tetap mendalami dunia kepenulisan. Jejaknya bisa di lihat melaui akun IG @yana_jmr.

No comments:

Post a Comment

My ramadhan journal#

Precious times🌠 _ my Ramadhan journal " This is My summary when I read Surah Muhammad this morning. There is one paragrap...