LABORATORIUM BIOFARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
LEMBAR KERJA HASIL PRAKTIKUM
Anatomi Dan Fisiologi
Jantung Dan Pembuluh Darah
OLEH :
JUMRAHYANA
(15. 201.506)
KELAS : I – 15
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
TIMUR
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Jantung adalah bagian tubuh yang
memompa darah. Letaknya di rongga dada bagian tengah condong ke kiri. Jantung
memiliki 4 katup yaitu 2atrium dan 2 ventrikel. Atrium berfungsi sebagai tempat
lewatnya darah menuju ke ventrikel sedangkan ventrikel berfungsi mensuplai
tenaga utama yang mendorong darah ke paru-paru dan system sirkulasi perifer.
Otot jantung terdiri dari otot
atrium, otot ventrikel dan otot perangsang dan pengantar khusus. Kontraksi otot
jantung tidak disebabkan langsung oleh potensial aksi, tetapi potensial aksi
ini akan menjalar ke T-tubule yang selanjutnya akan melepaskan ion kalsium.
Siklus jantung ialah periode akhir kontraksi jantung sampai akhir kontraksi
berikutnya dinamakan sikus jantung. Istilah sistolik (kontraksi) dalamklinik
ialah saat penutupan katup A sistolik sampai akhir pembukaan katup A-V
(penutupan kedua). Istilah diastolic ialah interval antara penutupan katup
semilunaris dan penutupan katup A-V.
Jantung dipersarafi oleh saraf
simpatis dan parasimpatik. Perangsangan parasimpatik menurunkan frekuensi
jantung sedangkan saraf simpatis meningkatkan frekuensi jantung.
Sirkulasi darah dimulai dari
(peredaran darah kecil : darah yang
mengandung CO2 masuk melalui atrium kanan dengan tricuspid ke ventrikel kanan
melalui semilunalis ke arteri pulmonalis à
paru-paru (terjadi pertukaran CO2 dan O2 ) menuju vena pulmonalis à atrium kiri )
peredaran darah besar : melalui bicuspid ke ventrikel kiri à
aorta à arteri è anteriol à kapiler à venula à vena cava à atrium kanan.
Perbedaan
arteri dan vena :
- Arteri :
·
Berwarna merah
·
Tekanan besar
·
Elastic dan besar
·
Menyalurkan darah ke luar jantung/ seluruh tubuh
·
Berdenyut
·
Kaya akan O2
·
Tidak memiliki katup
- Vena :
·
Berwarna biru
·
Tekanan rendah
·
Kaku dan tipis
·
Membawa darah kembali ke jantung
·
Tidak berdenyut
·
Kaya akan CO2
·
Memiliki katup
Rute pemberian obat :
1.
Ekstra vascular ( luar pembuluh darah)
·
Oral ( melalui saluran pencernaan dibawah lidah)
·
Peroral ( melalui saluran pencernaan)
·
Intramuscular (melalui jaringan otot)
·
Subkutan ( dibawah kulit)
2.
Intra
vascular ( luar pembuluh darah)
·
Intra vena ( melalui vena)
·
Intra arteri (melalui arteri)
·
Intra cardiac (melalui jantung
BAB
II
METODE
KERJA
A. Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan ada hari Rabu, 22 Februari 2017 pukul 13.00
WIT – selesai. Bertempat di Laboratorium Biofarmaseutika. Fakultas Farmasi.
Universitas Indonesia Timur, Makassar.
B.
Alat dan bahan
- Alat
Adapun alat-alat yang digunakan
yaitu Gelas kimia 5 ml, Gelas arloji, gunting bedah, jarum pentul, papan bedah,
pinset, pisau bedah, timbangan analitik, timbangan digital.
- Bahan
Adapun bahan yang digunakan
yaitu hewan uji tikus putih (Rattus
norvegicus), chloroform, kapas, ringer laktat, tissue
C.
Prosedur kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Dipuasakan hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus) kemudian ditimbang
- Dianastesi menggunakan chloroform dengan membasahi kapas
- Setelah pingsan, hewan uji tikus putih kemudian dibedah
- Dihitung denyut jantung hewan uji tikus putih, pada menit ke 1,2,3,4,5 kemudian diangkat jantungnya dan dicuci dengan ringer laktat
- Dtimbang berat jantung hewan uji tikus putih kemudian dihitung % berat jantung
- Dilakukan pengamatan dan digambar bentuk jantung
- Pembahasan dan kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
- Tabel pengamatan I
Berat
Hewan uji
|
Detak jantung
|
Berat jantung
|
||||
229 gram
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0,71 g
|
49
|
42
|
53
|
52
|
50
|
- Tabel pengamatan II
Berat
Hewan uji
|
Detak jantung
|
Berat jantung
|
||||
155 gram
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0,58 g
|
130
|
128
|
116
|
102
|
114
|
- Tabel pengamatan III
Berat
Hewan uji
|
Detak jantung
|
Berat jantung
|
||||
155 gram
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0,94 g
|
40
|
60
|
74
|
57
|
50
|
- Tabel pengamatan IV
Berat
Hewan uji
|
Detak jantung
|
Berat jantung
|
||||
149 gram
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0,92 g
|
182
|
142
|
185
|
180
|
170
|
- Tabel pengamatan V
Berat
Hewan uji
|
Detak jantung
|
Berat jantung
|
||||
187 gram
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0,97 g
|
165
|
146
|
150
|
153
|
162
|
B.
Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
dengan mengukur tiap menit detak jantung hewan uji (I) yaitu 49kali/menit. Pada
hewan uji II yaitu 42 kali/menit. Pada hewan uji III yaitu 53 kali/menit. Pada
hewan uji IV yaitu 52 kali/menit. Pada hewan uji V yaitu 50 kali/menit. Dengan berat jantung 0,71 g, berat
badan 229 g serta % bobot jantung 0,310% dan detak jantung rata-rata 49,2
menit.
Untuk hewan uji (II) yaitu 130 kali/menit. Pada
hewan uji II yaitu 128 kali/menit. Pada hewan uji III yaitu 116 kali/menit.
Pada hewan uji IV yaitu 102 kali/menit. Pada hewan uji V yaitu 114 kali/menit.
Dengan berat jantung 0,58 g, berat badan 165 g serta % bobot jantung 0,35% dan
detak jantung rata-rata 112 menit.
Untuk hewan uji (III) yaitu 40 kali/menit. Pada
hewan uji II yaitu 60 kali/menit. Pada hewan uji III yaitu 74 kali/menit. Pada
hewan uji IV yaitu 57 kali/menit. Pada hewan uji V yaitu 50 kali/menit. Dengan
berat jantung 0,94 g, berat badan 155 g serta % bobot jantung 0,606% dan detak
jantung rata-rata 56,2 menit.
Untuk hewan uji (IV) yaitu 182 kali/menit. Pada
hewan uji II yaitu 142 kali/menit. Pada hewan uji III yaitu 185 kali/menit. Pada
hewan uji IV yaitu 180 kali/menit. Pada hewan uji V yaitu 170 kali/menit.
Dengan berat jantung 0,92 g g, berat badan 149 gram g serta % bobot jantung 0,55%
dan detak jantung rata-rata 171,8 menit.
Untuk hewan uji (V) yaitu 165 kali/menit. Pada
hewan uji II yaitu 146 kali/menit. Pada hewan uji III yaitu 150 kali/menit.
Pada hewan uji IV yaitu 153 kali/menit. Pada hewan uji V yaitu 162 kali/menit.
Dengan berat jantung 0,97 g, berat badan 187 gram gram g serta % bobot jantung
0,51% dan detak jantung rata-rata 155 menit.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
bentuk jantung mamalia atau tikus putih sama bentuknya namun ukurannya berbeda.
Berat jantung normal yaitu 0,4 – 0,6 %sedangkan data yang diperoleh didapatkan
bahwa berat jantung hewan uji I dan II tidak normal sedangkan berat jantung
hewan uji III, IV dan V normal karena
sesuai dengan range jantung normal. Sedangkan detak jantung hewan uji
yang diperoleh tidak sesuai dengan literature, dimana literature mengatakan
bahwa detak jantung tikus putih adalah 250-450 / menit yang dihitung pada saat
jantung hewan uji masih berdetak setelah pembedahan.
Faktor-faktor kesalahan yaitu :
- Terlalu banyak kloroform yang digunakan pada saat anastesi yang mengakibatkan hewan uji
- Kurang teliti saat menghitung detak jantung
- Kurang teliti saat penimbangan hewan uji
- Kurang teliti dalam perhitungan % berat jantung hewan uji
BAB V
PENUTUP
- KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Range jantung normal tikus putihadalah 0,4% -
0,6% dan range detak jantung tikus putih adalah 250-450 / menit
2.
Pada hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus) % berat jantung pada hewan uji I adalah 0,310%
(tidak normal), pada hewan uji II adalah 0,35% (tidak normal), pada hewan uji
III adalah 0,606% (normal), pada hewan uji IV adalah 0,617% (normal), pada
hewan uji V adalah 0,55% (normal)
3.
Pada hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus) rata-rata detak jantung pada hewan uji I adalah
49,2/menit (tidak normal), pada hewan uji II adalah 122/menit (tidak normal), pada
hewan uji III adalah 56,2/menit (tidak normal), pada hewan uji IV adalah 171,8/menit
(tidak normal), pada hewan uji V adalah
155/menit (tidak normal)
4.
Adanya detak rata-rata jantung tidak normal
disebabkan karena faktor tertentu.
- SARAN
Kami
sebagai praktikan mengharapkan bimbingan dan arahan pada saat praktikum dan
penulisn laporan
Kami
sebagai praktikan mengharapkan agar alat dan bahan dilengkapi lagi agar proses
praktikum berjalan lancar.
LAMPIRAN
- SKEMA KERJA
- PERHITUNGAN
1. %
BERAT JANTUNG
%berat jantung = berat
jantung H.U x 100%
Berat badan H.U
a) Pengamatan
I
%berat
jantung = 0,71 g x 100%
229 g
= 0, 310 %
b) Pengamatan
II
%berat jantung
= 0,58 g x 100%
165 g
= 0, 35 %
c) Pengamatan
III
%berat
jantung = 0,94 g x 100%
155 g
= 0, 606 %
d) Pengamatan
IV
%berat
jantung = 0,92 g x 100%
149 g
= 0, 617 %
e) Pengamatan
V
%berat
jantung = 0,97 g x 100%
175 g
= 0,55 %
2. Perhitungan
detak jantung
a) Detak
jantung Hewan Uji I
Menit
ke-1 = 49
Menit
ke-2 = 42
Menit
ke-3 = 53
Menit
ke-4 = 52
Menit
ke-5 = 50
Detak
jantung rata-rata = 49+42+53+52+50
5
=
49,2/menit.
b) Detak
jantung Hewan Uji II
Menit
ke-1 = 150
Menit
ke-2 = 128
Menit
ke-3 = 116
Menit
ke-4 = 102
Menit
ke-5 = 114
Detak
jantung rata-rata = 150+128+116+102+114
5
=
122/menit.
c) Detak
jantung Hewan Uji III
Menit
ke-1 = 40
Menit
ke-2 = 60
Menit
ke-3 = 74
Menit
ke-4 = 57
Menit
ke-5 = 50
Detak
jantung rata-rata = 40+60+74+57+50
5
=
56,2/menit.
d) Detak
jantung Hewan Uji IV
Menit
ke-1 = 182
Menit
ke-2 = 142
Menit
ke-3 = 185
Menit
ke-4 = 180
Menit
ke-5 = 170
Detak
jantung rata-rata = 182+142+185+180+170
5
=
171,8/menit.
e) Detak
jantung Hewan Uji V
Menit
ke-1 = 165
Menit
ke-2 = 146
Menit
ke-3 = 150
Menit
ke-4 = 153
Menit
ke-5 = 162
Detak
jantung rata-rata = 165+146+150+153+162
5
=
155/menit.
C.
Foto Pengamatan
1. proses penimbangan berat badan H,U
2. proses pembedahan H.U
3. proses penimbangan berat jantung H.U
No comments:
Post a Comment