LABORATORIUM BIOFARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
LEMBAR KERJA HASIL PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
OLEH :
JUMRAHYANA
(15. 201.506)
KELAS : I – 15
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
TIMUR
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Saluran pencernaan merupakan system
saluran yang dimulai dari mulut sampai ke anus. Rongga mulut mempunyai panjang
rata-rata 15-20cm, diameter 10 cm. di dalam mulut sudah terjadi proses
penyerapan dengan proses difusi pasif (transport pasif) dan transport
konvektif. Dalam mulut terdapat enzim
pitalin, maltase dan musin. Sekresi air ludah 500-1500 ml dengan pH 6,4.
Esophagus mempunyai panjang
kira-kira 25 m, diameter 2,5 cm, pH cairannya 5-6, tidak terdapat enzm maupun
absorpsi. Lambung disebut juga gaster panjangnya 20cm,diameter 15cm, pH lamung
1-3,5.
Lambung secara anatomi terdiri dari cardia,fundus,
badan lambung,atrium, kanal pylorus dan pylorus. Terdapat 3 mekanisme absorpsi
yaitu difusi pasif, transport kovektif dan kemungkinan transport aktif.
Terdapat 3 enzim yaitu pepsin, lipase dan resin serta cairan lain yaitu asam
lambung. cairan lambung yang disekresi
2000-3000 ml/hari. Kapasitas lambung kira-kira 1,2 liter dan bila kosong 100ml.
diakhir darilambung terdapat pylorus yang merupakan spyngter (katup). Dengan
bantuan asam lambung otot lambung berfungsi mencapur dan menghaluskan makanan.
Terdapat beberapa kelenjar dalam mucus lambung yaitu kelenjar mucus yang
mengekskresi mucus, sel-sel chief yang mengekskresi pepsin dan enzim, sel
parietal mengekskresi asam lambung.
Usus kecil terdiri dari 3 bagian yaitu
duodenum,jejunum,ileum. Tidak terdapat perbedaan antara duodenum,jejunum,ileum
makanan atau senyawa obat berpindah secara perlahan-lahan dari satu bagian ke
bagian berikutnya. Duodenum panjangnya sekitar 25 cm,diameter 5 cmterdapat
vili-vili sedikit, pH cairan 6,5 -7,6. Terdapat enzim-enzim
tripsin,kimotripsin,amylase,maltase,lipase,nuclease dan empedu yang disekresi
250-11000 ml/hari. Dalam duodenum terdapat beberapa mekanisme absorpsi
dipermudah, pasangan ion dan pinositosis.
Jejunum panjangnya 300 cm,diameter
5 cm terdapat makroviuli dan mikroviliyang lebih banyak dari duodenum, pH
6,3-7,3 enzimnya : erepsin, amilosa, maltose,laktosa, sukrosa yang disekresi
3000m/hari.
Illeum panjangnya 300 cm, diameter
2,5 – 5 cm terdapat makroviuli dan mikroviliyang lebih banyak dari duodenum, pH
6,3-7,3 enzimnya : lipase,nukleose, nukleotidase, dan enterokinase.
BAB II
METODE KERJA
A.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Gelas kimia
b.
Pisau bedah
c.
Gunting bedah
d.
Jarum pentul
e.
Papan bedah
f.
pinset
2.
Bahan
a.
Kloroform
b.
Kapas
c.
Hewan uji Tikus putih (Rattus norvegicus)
d.
Tissue
B.
Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan ada hari Rabu, 01 Februari 2017 pukul 13.00 WIT – selesai.
Bertempat di Laboratorium Biofarmaseutika. Fakultas Farmasi. Universitas
Indonesia Timur, Makassar.
C.
Cara kerja
1.
Disiapkan alat dan bahan.
2.
Hewan uji Tikus putih (Rattus norvegicus) dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian
dimasukkan kapas ke dalam gelas kimia yang sebelumnya telah di basahi dengan
larutan kloroform setelah itu di tutup.
3.
Hewan uji Tikus putih (Rattus norvegicus) yang
telah di bius diletakkan diatas papan bedah dan dipentul keempat kakinya
4.
Kulit luar dibesah kemudian di angat dengan
pinset maka akan tampak kulit bagian dalam
5.
Dibedah dari mulut sampai anus sampai terlihat
system pencernaannya
6.
Diamati, difoto dan di gambarkan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil dan pembahasan
1.
Gambar system pencernaan pada HU
2.
Gambar system pencernaan pada manusia
B.
Pembahasan
Pada percobaan inl hasil yang diamati adalah Anotomi dan fisiologi Sistem
pencernaan dimana diqunakantikus putih
(Rattus Norvegicus) Sebagai hewan vji, karena saluran pencenaannya
hampir sama dengan manusia tetapi yang
membedakannya hanya ukurannya saja. Susunan pancenaan pada manusia maupun Tikus
putih (Ratus Norvegicus) yaitu dimulai dari mulut, Faring, laring,kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Proses pencernaan terjadi
pada karbohldrat, protein dan lemak sedangkan vitamin,mineral serta air
langsung diserap dan digunakan oleh tubuh
Mulut didalamnya terdapat gigi,rahang, lidah, bibir, enzim- enzim yang berupa amilase yaitu menqubah tepung
menjadi maltosa dan polisakarida. Pada mulut, rongga mulut dilapisi oleh
sel-sel epitel pipih, yang panjangnya 15-20 cm, diameter 25 cm dan ph 6,4
Makanan yang sudah dihancurkan
berupa butir- butir kecil didorong masuk
ke kerongkongan kemudian diteruskan ke lambung. Dinding kerongkongan dilapisi
oleh sel-sel epitel berlapis pipih. Karongkongan berbentuk tabung otot yang
panjangnya 25cm dengan diameter 2cm di dalam kerongkongan tidak terjadi
absorbsi dan tidak terdapat enzim. Otot kerongkongan
tersusun atas sepertiga otot lurik dan dua sepertiga otot polos.Otot
kerongkongan tersusun secara memanjang dan melingkar sehingga bila terjadi
kontraksi secara bergantian akan terjadi gerak peristaltik membentuk bulatan makanan yang di sebut bolus.
Lambung berupa kantong besar yang terdapat pada rogga perut sebelah kiri
tepatnya dibawah diafragma dan didepan pankreas. Lambung terdiri atas bagian
cardia yang terletak disebelah atas dekat hati, fundus adalah bagian membulat
dan letaknya ditenngah pylorus adalah bagian yang letaknya dekat anus. Panjang
lambung pada manusia 2 cm. Pada lambung terdapat 3 mekanisme absorbsi yaitu
difusi aktif, difusi pasif dan transpor. Konvertif dan terdapat 3 enzim yaitu
pepsin, lipase, renin serta cairan lain yaitu asam lambung. Fungsi lambung yaitu untuk menerima makanan,manghancurkan makanan.
Pada lambung menghubungkan usus
halus yang terdiri dari duodenum ,jejenum,dan illeum, Intestinum (usus halus)
merupakan proses pencernaan lemak dan protein yang dituntaskan oleh usus halus
untuk selanjutnya diabsorbsi oleh vili. Duodenum panjangnya sekitar 25cm
diameter 5cm dan untuk ileum pangangnnya 300cm diameter 25-5cm dan usus
penuyerapan (ileum) berukuran 1m.
Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas
atau berdiameter besar dengan penjang 5cm-11cm dan penampanya 5-6 cm. Fungsi Utama organ ini yaitu
mangabsorbsi air, membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa. Usus besar
(colon) umumyna terdiri atas usus besar ascending (menaik), Colon transversum
(melintang), colon decending (menurun), dan berakhir pada rectum yaitu bagian
berotot yang mengeluarkan kotoran melalui anus, Diusus besar (Colon) tidak
terdapat vili Sehingga tidak terjadi penyerapan sari- sari makanan, tapi
terjadi penyerapan air sehingga feses menjadi lebih padat. Pada kolon juga terjadi pembusukan sisa
pencernaan yang tidak dapat diserap usus halus)oleh bakteri Escherichia Coli
uang menghasilkan gas H2S, NHS ,Vit K (berperan dalam proses pembekuan darah).
Rektum merupakan penyimpanan sisa makanan atau hasil metabolisme yang
tidak diperlukan lagi oleh
Tubuh kemudian dikeluarkan melalui anus berupa feses atau kotoran. Rectum
panjangnya 15-19 cm dan diameternya 25 cm dan Anus merupakan tempat keluar nya
feses yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh.
Adapun
faktor-faktor kesalahan pada saat praktikum adalah:
-kesalahan
dalam pembiusan
-
kurang teliti dalam pembedahan
-Alat
yang digunakan tidak steril
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bardasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Sistem pencenaan pada manusia hampir sama dengan
Tikus putih (Rattus Norvegicus) baik bentuk, warna, dan tataletaknya tapi yang
membedakan yaitu ukurannya Pada manusia organ pencernaannya lebih besar
daripada organ pencernaan pada hewan
2.
Secara Sistematis Anatomi dan Fistologi Sistem
pencernaan terdiri dari rongga mulut, Faring , esophagus, lambung, usus halus
,usus besar (Colon),rektum dan anus
B.
Saran
Kami sebagai praktikan mengharapkan bimbingan
dan arahan pada saat praktikum dan penulisn laporan
Kami sebagai praktikan mengharapkan agar alat
dan bahan dilengkapi lagi agar proses praktikum berjalan lancar.
LAMPIRAN
Skema kerja
Foto hasil pengamatan
No comments:
Post a Comment